balon biru

aku masih ingat, ketika umurku masih 5 tahun, aku sering menemani ibu berbelanja ke pasar. pasar itu letaknya tak jauh dr rumahku. ibu selalu mengajakku ke sana, karena biasanya ayah pergi ke kantor. dan jika ibu pergi, pasti aku sendirian di rumah. aku senang menemani ibu ke pasar, karena aku bisa meminta ibu kue - kue yg bentuk & warnanya lucu.

suatu hari, di perjalanan pulang dari pasar, aku & ibu bertemu tukang balon gas. aku melihat ada sebuah balon biru muda yg sangaaaaat indah. lalu aku memintanya pada ibu, ibu pun membelikan untukku. aku senang sekali. aku meletakkannya di kamarku. dan ketika balon itu sudah tidak bisa melayang lagi, aku selalu meminta balon yg sama pada ibu, balon gas berwarna biru.

suatu ketika, balon di kamarku itu tidak lagi bisa melayang. seperti biasa, aku kembali meminta yg baru pada ibu. ternyata ibu marah.. sudah terlalu sering membeli balon gas biru, begitu katanya. aku pun duduk dan menangis. ibu menawarkanku permen, cokelat, dan kue - kue yg biasa ku minta padanya di pasar. tp aku tak menginginkan mereka lagi. aku hanya ingin balon biru itu. ya, hanya itu yg kumau.

sekarang, aku masih menyimpan 6 balon biru yg sudah tdk ada gasnya lagi. entah mengapa, balon itu begitu menyita perhatianku. sejak dulu, hingga kini..